Aku melihat jam kini sudah menunjukkan
pukul 1 pagi, ini adalah hari ke 3 tepatnya malam jumat kliwon, aku
tidur larut gara-gara laporan praktek kerja lapangan (PKL) yang belum
selesai. Karena aku sangat malas, akhirnya tugasku menumpuk dan
membuatku harus begadang untuk beberapa hari ini. Kafein akhir-akhir ini
menjadi temanku dalam mengerjakan tugas, selain itu sebuah radio dan tv
juga membantuku dari rasa bosan mengerjakan laporan ini.
Oh
ya, aku hampir lupa, kenalkan namaku Sarifuddin. Aku kost di sebuah
kost yang memiliki kamar cukup banyak, kamarku bernomor 19 yang letaknya
tepat di tengah lorong. Aku nyaman disana, hari itu dari kampus aku
bertemu dengan temanku. Dia bilang, lagi kebelet dan terus-terusan buang
air besar dan sepertinya temanku aji ini kurang enak badan. Dia
meminjam kamar kostku untuk beristirahat.
Karena
aku masih ada urusan dikampus, aku pun memberikan kunci kamar kostku
itu kepada temanku. Aji pun langsung pergi ke kostku dan aku menunggu
pak Ridwan (dosen) tetapi ternyata beliau tidak datang, apa boleh buat
kira-kira jam 6 sore aku kembali ke kost. Sampai di depan kost, terlihat
lampu kamarku menyala.
Ketika aku
akan membuka pintu, ternyata pintunya dikunci dari dalam. Aku pun
mengetuknya, “Ji, bangun aku sudah datang bukain pintunya ji”. Aji
sepertinya tertidur pulas, tapi sepertinya aku mendengar suara aji dari
dalam dan suara beberapa orang lain. Aku pun terdiam sejenak, dan
menunggu lalu tiba-tiba gagang pintuku bergerak-gerak sendiri.
Gagang
pintu itu di gerakan dari dalam, sambil terdengar suara tertawa kecil
dari dalam kamar kost. Gagang itu pun akhirnya berhenti bergerak, aku
memanggil temanku kembali namun tiba-tiba mendadak kamarku menjadi
hening. Tidak lama kemudian, dari arah tangga muncul seseorang yang
berjalan mendekatiku.
Aku begitu
kaget ketika yang aku lihat itu adalah aji, lalu aku bertanya dia dari
mana. Aji pun menjawab kalau dia dari apotek habis membeli obat. Dia
berkata sambil menyodorkan kunci kamar dan langsung pamit kepadaku. Aku
hanya bisa diam, dan setelah aji pulang aku langsung membuka pintu
kamarku yang ternyata memang terkunci dari luar.
Di
dalam ruang kamarku memang tidak ada siapa-siapa, seketika bulu kuduk
berdiri. Aku memeriksa ruang kamar yang tampak jelas benar-benar kosong.
Aku mencoba untuk menghiraukannya dan langsung tidur di ranjangku dan
beberapa menit kemudian aku pun tertidur. Ketika aku terbangun, terlihat
jam menunjukan pukul 11 malam, ya malam itu adalah malam jumat kliwon.
Aku
langsung bergegas ke kamar mandi dan mengganti baju lalu ke depan
laptopku untuk melanjutkan laporanku lagi. Sepertinya tugas laporan ini
membuatku lupa akan kejadian tadi, aku berkonsentrasi dan tak lama aku
mendengar suara berisik. Seperti orang-orang mengobrol dari luar
kamarku, aku lalu membuka pintu dan melihat keluar.
Di
lorong aku tidak melihat siapapun namun suara ribut itu masih terdengar
jelas. Karena sangat ribut aku pun membanting pintu agar terdengar
menyindir mereka, suara itu pun perlahan berhenti lalu aku lanjut
menulis laporanku sampai aku mulai mendengar suara tetesan air. Kenapa
malam ini banyak sekali gangguan, aku lalu memeriksa ke kamar mandi dan
melihat kran air tidak ada yang bocor namun saat aku berbalik dan
melihat ke arah ventilasi bawah di pintu depan kamarku.
Disana
terlihat sebuah genangan air, perasaan tadi tidak ada air disana. Rasa
penasaranku membawa aku untuk membuka pintu dan saat aku membuka
pintunya. Astaga, aku langsung terperanjat karena di depan pintuku
terdapat banyak sekali wajah. Kepala-kepala dengan wajah yang
berterbangan tanpa badan, wajahnya hancur berantakan dan sangat
menyeramkan.
Aku melihat mulut mereka
menganga dengan lidah yang menjulur keluar, dan meneteskan air liur ke
lantaiku. Suara gaduh itu jelas terdengar dari sosok itu, aku langsung
lemas dan hanya bisa terdiam saat itu. Lalu aku bersembunyi di balik
selimut sampai akhirnya sosok itu pun menghilang, bergegas aku lari
keluar dari kamarku.
Malam itu pun
aku tidak tidur di kost, karena takut akhirnya aku pun jadi begadang di
kamar temanku. Aku tidak bisa tidur, sosok tadi sangat mengangguku dan
setelah aku bercerita. Aku pun baru sadar bahwa malam itu adalah malam
jumat kliwon, tapi aku pun tidak tau kenapa sampai diganggu sosok itu.
Mungkin,
kadang-kadang sesuatu yang terjadi itu memang tidak perlu ada
alasannya. Bukankah begitu admin? terima
kasih sudah mempublish ceritaku yang berjudul malam jumat kliwon ini dan
terima kasih juga untuk yang sudah membaca cerita ini.
0 Response to "Jumat Kliwon"
Post a Comment