Kejadian ini terjadi sudah cukup lama yaitu saat aku masih kecil. Kejadiannya bermula saat disebuah areal sawah milik salah satu warga ditemukan gundukan tanah yang digali untuk memindahkan jasad binatang ternyata berisi jasad manusia. Tentu saja hal ini menimbulkan kegaduhan luar biasa karena ini pertama terjadi ditempat itu. Dalam sekejap warga banyak yang datang berkumpul ke tempat itu untuk menyaksikan penggalian yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan autopsi langsung ditempat tersebut.
Selain karena lokasi yang sulit untuk membawa mayat tersebut ke rumah sakit karena tempatnya yang terpencil, pihak keluarga yang sudah berada ditempat itu ingin segera membawanya pulang untuk dikuburkan. Pemilik lahan yang ada disana juga sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan bagaimana bisa ada mayat dikubur dilahannya. Tetapi sebelum polisi datang sebenarnya si pemilik lahan sudah diwawancara oleh aparat desa mengenai penemuan mayat tersebut.
Dalam pengakuannya si pemilik lahan mengatakan sudah sejak beberapa hari ini dia meronda disekitar lahannya. Hal itu dia lakukan karena selama beberapa hari sebelumnya tanaman jagungnya yang baru berumur satu bulan banyak yang patah dan rusak dan jejaknya seperti bekas dari perbuatan binatang liar yang melewati tempat itu. Hari berikutnya dia menemukan hal yang sama tanamannya semakin banyak yang rusak.
Si pemilik lahan akhirnya memutuskan untuk melakukan ronda malam harinya disekitar tanamannya yang banyak rusak tersebut. Selama tiga malam dia berjaga, dia tidak menemukan apapun atau melihat sesuatu yang merusak tanaman jagungnya. Hingga malam itu disaat saat dia sudah akan tertidur didalam gubuk yang dia buat dipinggir lahannya, dia mendengar suara langkah-langkah binatang ada disisi lahannya yang lain.
Dengan berbekal sebuah obor yang baru dia nyalakan, si pemilik lahan segera mendekati sumber suara tersebut dan alangkah terkejutnya dia karena ternyata dihadapannya sudah berdiri seekor babi cukup besar berwarna hitam. Dia kemudian mundur beberapa langkah karena keterkejutannya, si pemilik lahan heran karena dia mengetahui kalau disekitar daerahnya tidak pernah ada binatang babi berkeliaran.
Mungkin karena merasa terganggu atau karena melihat ada orang didekatnya babi tersebut bersiap menyerang. Si pemilik lahan yang saat itu mengetahui akan diserang segera menghindar pergi lebih menjauh, tetapi ternyata si babi mengejarnya. Kejar-mengejarpun terjadi sampai si pemilik lahan akhirnya memutuskan untuk melawan babi ini dan menghabisinya saja karena telah banyak merusak tanaman jagungnya.
Sebenarnya si pemilik lahan akan menghabisi si babi menggunakan parang yang dibawanya, tetapi setelah sejenak berpikir parangnya akan menjadi najis, maka dia memutuskan mengambil sebuah balok kayu yang ada dipinggir lahannya yang dia temukan saat dikejar oleh babi tersebut. Dengan sigap akhirnya si pemilik lahan berhasil memukul kepala babi itu berkali-kali sampai akhirnya si babi kemudian mati meregang nyawa.
Setelah meyakini babi tersebut telah mati, si pemilik lahan kemudian berinisiatif menguburkannya dipinggir lahan miliknya karena dia bingung harus membawanya kemana lagi. Setelah selesai menguburkannya dia kemudian pulang kerumah untuk membersihkan diri dan beristirahat. Sesampainya dirumah dia sempat menceritakan kejadian yang dia alami kepada istri dan saudaranya.
Setelah dua hari berlalu si pemilik mengajak saudara dan beberapa tetangganya untuk memindahkan jasad babi itu dari lahannya. Mereka berencana akan membuangnya ke sungai atau menguburkannya ditanah yang tidak bertuan. Mereka kemudian menuju tempat babi tersebut dikuburkan dan mulai menggali. Belum selesai menggali mereka dikejutkan oleh penampakan tangan manusia dari lubang itu.
Merasa masih penasaran mereka menggali lagi dan melihat kaki manusia. Seketika itu juga mereka menghentikan penggalian dan menghubungi aparat desa yang kemudian menghubungi polisi yang akhirnya datang ketempat itu. Si pemilik lahan yang tentunya menjadi tersangka pembunuhan itu saat di amankan oleh pihak kepolisian selalu berkata “yang saya bunuh itu babi, pak”.
Tentunya polisi tidak serta merta mempercayai pengakuan si pemilik lahan karena ternyata yang ditemukan adalah jasad manusia. Si pemilik lahanpun akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Entah bagaimana kelanjutan kasusnya, aku tidak tahu atau mungkin sudah lupa karena saat kejadian itu aku masih kecil. Sekian.
0 Response to "Yang Saya Bunuh Itu Babi"
Post a Comment