Assalamualaikum selamat pagi, siang,
sore, malam para reader CM101, para Author CM101, dan Admin CM101 yang
sekarang makin eksis di dumay (dunia maya) ini. Semoga kalian semua
dalam keadaan sehat ya (iya). Aku rindu ingin menceritakan kisah nyata
tentang warung soto dekat kuburan cina. Mumpung kisahnya masih
anget-anget tai ayam *hehe, kalau sudah lama entar keburu basi (eh apaan
si memangnya makanan) bukan makanan kok, cuma sayuran saja (sama saja
*keles ih, timpuk juga ini anak).
Oke,
oke dari pada kalian keikutan emosi jiwa bacanya, kita skip saja dan
langsung menuju kisahnya ya, (iya). Kisah nyata ini di alami oleh adik
rekan kerjaku. Rekan kerjaku yang berasal dari Fak Fak, kalian pasti
tahu (tempe juga gak apa-apa. Oke, kita langsung saja kecerita ya.
Malam
ini aku berniat pergi ke masjid bersama teman-teman untuk melaksanakan
shalat tarawih (di bulan Ramadhan). Seketika itu, ada salah satu temanku
yang kebetulan hari ini dia ulang tahun *hore! Temanku (sebut saja
namanya Andi) ingin mentraktir teman-temannya termasuk aku untuk makan
soto disalah satu warung soto terdekat, aku tidak mau (tidak mau menolak
maksudnya) untuk makan soto.
Siapa
si yang tidak mau makanan gratis? Aku pun tak ingin menyia-nyiakan
kesempatan ini. Setelah usai solat trawih, kami berlima berjalan ke arah
warung soto, setelah sampai, kamipun mengambil posisi duduk di kursi
plastik yang telah disediakan, aku memilih duduk dengan posisi menghadap
kearah jalan. Sementara itu Andi sedang memesan soto kepada abangnya.
Aku
yang sudah duduk di kursi dengan posisi menghadap jalan langsung
terkejut dengan sesuatu yang aku lihat di ujung jalan itu. “Hah?
Kuburan?”. Aku terkejut bukan karena tidak tahu, tetapi aku lupa kalau
warung soto ini memang dekat dan berhadapan dengan kuburan *hehe
(mungkin karena terlalu bahagia diajak makan gratis). Sesaat aku lirik
arlojiku, sudah pukul 21.30 malam.
“Ah
tidak apa-apalah, sekali-kali pulang agak malam, mumpung ada makanan
gratis (makanan gratis mulu ya yang ada dipikiranku *haha). Setelah
sotonya dihidangkan, kamipun melahapnya dengan penuh kenikmatan luar
binasah (luar biasa *keles). Ketika sedang asik menyantap, sekilas aku
melirik kearah kuburan yang ada didepanku, tiba-tiba ada seorang wanita
sedang mengayunkan tangannya seperti sedang memanggil, wajahnya putih
dengan memakai pakaian serba putih, aku langsung menoleh kepada si abang
jual soto.
“Mungkin, wanita itu
sedang memanggil abangnya untuk beli soto” gumamku dalam hati. Aku pun
melanjutkan makanku menikmati soto yang terasa lezat itu, nikmat! (Ya
Iyalah nikmat, kan gratis *gitu loh!). Sementara makan, pikiranku masih
penasaran dengan wanita yang ada diseberang jalan tadi. Aku lirik
kembali kearah seberang jalan itu, *wow! Ternyata wanita itu masih
berdiri disana, tetap dalam posisinya, dan masih mengayunkan tangannya
seperti memanggil, sorot matanya mengarah kepadaku.
“Ngapain
ya dia panggil aku? Aku kan gak kenal dia” gumamku penuh keheranan.
Tidak lama aku lihat tangan wanita itu memanjang dan kini berada didekat
kepalaku, aku sontak terkejut melihatnya, belum sempat aku berteriak,
jari tangannya dengan cepat menyentil telingaku. Tak lama kemudian, aku
terbangun, aku sudah berada diranjang rumah sakit, seluruh keluargaku
dan teman-temanku berdiri mengelilingiku, aku lihat mereka semua
menangis menatapku.
“Ada apa denganku? Apa yang terjadi? Aku
dimana?”. Aku bertanya-tanya kepada semuanya, tetapi tak ada satupun
yang menjawab dan merespon pertanyaanku, aku semakin bingung dan
penasaran. Mengapa semua orang menangis? Dan tak melihat atau
mendengarkanku, tetapi aku lihat mata mereka menuju kearahku. Tak lama
kemudian tiba-tiba saja keluarga dan teman-temanku yang berada
disekeliingku berubah wujud, berubah menjadi sosok seorang wanita dengan
wajah pucat dan memakai pakaian serba putih seperti yang kulihat saat
makan soto didepan kuburan cina.
Tak
lama, sosok wanita itu bertambah semakin banyak, mereka semua
mengelilingiku. Kurasakan tubuh dan lidahku mulai kaku, tak bisa
digerakan. “Allahu Akbar. Allahu Akbar!”. Sayup-sayup terdengar suara
adzan berkumandang, aku pun tersadar dan bangun dari tidurku. Ternyata
aku pingsan, aku lihat ayah dan ibu yang berada disampingku, mereka
senang melihatku sudah siuman.
Aku
lirik arlojiku, ternyata sudah subuh, dan adzan subuh itulah yang
menyadarkanku dari semua mimpi buruk itu. Tak lama kemudian ada seorang
suster datang, dia mengatakan bahwa kondisiku baik-baik saja, aku normal
dan bisa pulang. Ketika aku menceritakan kisah ini kepada
teman-temanku, mereka justru menertawaiku dengan candaan.
“Dasar
kau ini, kami semua panik karena tiba-tiba kamu pingsan saat makan
soto, kami pikir darah tinggimu kumat, makanya kami membawamu menuju
rumah sakit”. Lalu Andi berkata padaku “kau itu sudah haji, masa
doa-doamu kalah sama hantu cina”. Aku hanya tersenyum mendengarnya
sambil kembali mengingat kejadian itu. “Kenapa sampai gak kepikiran
untuk baca doa ya? Dan baru teringat kalau malam itu adalah malam jumat
kliwon” gumamku sedikit menyesal.
Meskipun
begitu, aku merasa lega karena tidak menuruti panggilan wanita itu,
karena menurut satpam puskemas (yang indigo) hantu wanita cina itu
memang beraura negatif, siapa yang terpancing dengan panggilannya, dia
tak akan kembali dan bagi yang beruntung akan ditemukan didaerah kuburan
cina dengan waktu yang lama. Satpam yang bekerja di puskesmas samping
kuburan cina itu juga sering mendapat gangguan saat dapat shift malam.
Seperti
terdengar suara orang menangis, suara langkah kaki, hingga kursi dan
barang barang yang lain bergeser atau berpindah tempat dengan
sendirinya. Hi, seram juga ya. Semoga kita semua terhindar dari hal hal
mistis yang merugikan dengan memperbanyak amal dan doa. Amin. Makasih
sudah baca dan kepoin ceritaku, jangan kapok ya baca CM101 dan ingat
jangan pernah baca sendirian.
0 Response to "Warung Soto"
Post a Comment