Selain menjadi pengemudi Go-Jek, kini ada profesi baru yang sedang
naik daun lho. Namun tak semua orang bersedia mengantri untuk
mendapatkan pekerjaan itu. Karena memang diperlukan mental dan
keberanian yang besar. Profesi yang kita bicarakan ini adalah MUA alias make up artist atau perias. Namun perias yang dimaksud ini lebih spesia, yaitu perias mayat.
Kebanyakan
dari kita pasti bertanya-tanya. Emang gak takut ya? Kok serem sih? Nah
untuk mengatasi rasa penasaranmu, berikut testimoni dari mereka yang
menggeluti profesi perias mayat. Rasa penasaran pasti terjawab.
1. Laura
Laura awalnya adalah make up artist biasa,
sampai temannya Margareth menawarkan pekerjaan baru padanya. Ketika
ditawarkan, ia mendapat firasat tidak enak dan mendadak kepalanya
pusing. Benar saja, ia dipanggil datang ke Perumahan Kompleks Dago
Resort. Begitu sampai di tempat tersebut, ia menemukan peti besar berisi
mayat wanita yang telah berkulit pucat.
Laura menemukan wanita
kembar, sayangnya yang satu sudah tergeletak di peti mati. Ia meriasnya
selama satu jam dengan perasaan mencekam. Laura langsung berlari pulang
ketika pekerjaannya selesai. Sayangnya ia menemukan gadis yang ia rias,
sedang duduk dan menyisir rambutnya di atas meja tamu rumahnya. Kepala
dan tubuhnya terpisah, kepala gadis itu ditaruh di meja dan tangannya
menyisir kepalanya sendiri.
2. Ira Riswana
Wanita
ini dulu sempat tenar namanya di dunia hiburan. Sayang, pesonanya
sempat redup karena beberapa hal. Kini ia kembali bersinar, namun dengan
profesi yang berbeda. Ira memilih untuk menjadi make up artist. Awalnya ia hanya merias artis, lalu melebar sampai mayat.
Kejadian
awalnya sederhana, Ira diminta tolong merias mayat ibu temannya. Kala
itu ia merasa santai, karena mayat tersebut ialah ibu kandung sahabat
dekatnya sendiri. Namun perasaan berani itu pupus ketika merias mayat
yang berbeda di kesempatan kedua. Namun Ira yakin, Tuhan melindunginya.
Menurut
Ira, profesi perias mayat memiliki peluang sukses besar. Meski ia tak
pernah mematok tarif karena merasa tak etis pada keluarga yang tengah
berduka. Namun Ira jujur bahwa seringkali isi amplop yang ia terima,
lebih tebal dari bayaran menjadi host.
3. Munawwar
Dia
adalah perias mayat kawakan. Pengalamannya menjalani profesi ini telah
sampai hingga 10 tahun. Diajak bicara tentang penyesalan yang dilakukan
mayat pada hidupnya sudah biasa ia hadapi. Kini ia mengaku lebih tenang
menghadapi hal seperti itu.
Menurut Munawwar, mereka yang telah
menjadi mayat urusannya sudah berbeda dengan kita yang hidup. Pernah
sekali waktu mayat yang ia rias tampak berbicara. Mayat tersebut adalah
seorang ibu. Ia meminta maaf karena anak-anaknya banyak menggoda dan
membuat kesal Munawwar. Untuk soal bayaran, Munawwar enggan buka mulut.
Niat harus bersih, yaitu untuk melepaskan diri si jenasah dari ikatan
keduniawian.
4. Agus
Ia
adalah rekan seprofesi Munawwar. Agus tinggal di daerah Slipi, Jawa
Barat. Pengalaman yang paling berkesan menurutnya adalah sering ditemui
orang-orang yang telah selesai dirias. Mereka menemui Agus dalam mimpi
sembari mengucapkan terima kasih. Sayangnya wajah mereka yang telah
dirias, sering menghantuinya kini.
5. Ver
Masa
30 tahun telah digelutinya untuk merias jenazah. Sekali waktu, ia
pernah merias pada pukul setengah dua pagi. Jenazah yang ia
rias mendadak didatangi oleh makhluk yang sama persis dan langsung
menangisinya. Ketika tersadar hal itu, lampu mendadak mati dan Ver pergi
keluar ruangan. Ketika Ver kembali, lampu sudah hidup dan tak ada
seorang pun di ruangan.
Profesi perias jenazah membuka luas
kesempatan pada siapa saja yang ingin bergabung. Bayarannya tinggi
karena tidak semua orang berani melakukannya. Hanya yang berpasrah diri
pada Tuhan secara total yang mampu mengatasi tantangan ini. Nah, apakah
kamu berani?
BANDAR POKER DOMINO QQ , AGEN BANDARQ ONLINE , DOMINO 99
0 Response to "5 Pengalaman Horor dari Para Perias Mayat"
Post a Comment