Kamar Mistis...

Hai! Kenalkan namaku Vivin aku mau berbagi cerita pengalaman seram  tentang kamar mistis di rumah sepupuku. Sebut saja namanya vina. Ia adalah sahabat sekaligus sepupu. Waktu itu pukul 09.00 malam aku menginap di rumah sepupuku, dan bertepatan dengan malam jum’at kliwon. Aku tidur dengan vina di kamarnya.
Saat itu kami tidak langsung tidur tetapi masih bermain game. Namun entah mengapa, tiba-tiba vina merasa mulas dan aku diminta untuk mengantarnya.
Kebetulan lokasi kamar mandi dari kamar kami cukup jauh jaraknya. Tapi mau bagaimana lagi, karena vina sudah tidak tahan, mau tidak mau kami segera ke kamar mandi dan aku menunggu di depannya.
Disaat aku menunggu, aku melihat seseorang berdiri di pintu dapur, aku tidak terkejut karena aku pikir orang itu salah satu anggota keluarga kami.
Selesai vina BAB kami langsung ke kamar lalu aku bercerita kepada vina tentang apa yang aku lihat tadi. Namun vina berkata bahwa tidak mungkin ada yang ke dapur karena semua sudah pada tidur.
Namun aku berpikir bisa saja orang itu ingin minum karena haus saat tidur. Ketika pagi menjelang dan telah menunjukan jam 07.00. Kami Sekeluarga mandi bergantian dan aku mendapat giliran paling terakhir. Ketika telah selesai mandi, aku berjalan melewati lorong depan kamar mandi yang terlihat sangat sepi. Keluargaku sedang berkumpul di dapur.
Aku menuju ke kamar vina untuk ganti baju, dan di dalam kamar aku melihat Vina yang sedang duduk di pojok kamar dengan wajah pucat.
“Kenapa wajah kamu pucat?” tanyaku.
“Aku sedih karena dimarahin” jawab vina.
Kemudian aku keluar meninggalkan vina yang sedang sedih.
Namun vina sudah ada di luar. “Kok kamu tiba tiba uda diluar? bukannya tadi ada di kamar lagi sedih karena dimarahin?” tanyaku.
“Nggak kok, aku gak di kamar dan gak dimarahi” jawabnya.
Aku hanya terdiam dan membiarkan saja semuanya berlalu bagaikan angin pagi.

Malam pun menjelang, lagi-lagi aku masih belum tidur karena asyik bermain game namun vina telah tertidur lelap. Saat itu telah pukul  01.00 malam. Ketika mataku telah redup seperti lampu 5 watt, aku mematikan game di handphoneku dan segera mematikan lampu untuk tidur.|
“Tok..tok..tok..” ada yang mengetuk pintu kamar.
Aku membuka pintunya dan ternyata neneknya vina yang mengetuknya. Kemudian neneknya vina mengajakku ke dapur tapi aku heran mengapa ia mengajakku ke dapur tengah malam seperti ini.
“Tolong buatin nenek kopi ya? pinta nenek itu.
“Iya nek” jawabku.
Oh ternyata nenek hanya ingin dibuatkan kopi, mungkin karena mengira aku belum tidur karena melihat lampu kamarku belum mati jadi ia meminta tolong buatkan kopi. Setelah aku buatkan kopi, aku di ajak ke kamar yang tidak terpakai. Aku disuruh duduk di dalam kamar itu bersamanya dan tentu saja aku tidak menolak.
Namun karena kamar itu sangat gelap dan tidak ada lampunya, nenek memintaku untuk menunggu sebentar sembari ia keluar mengambil senter.
kamar mistis

Neneknya vina menutup pintu kamar mistis itu, tetapi aku merasa tidak enak di kamar itu ditambah auranya yang dingin banget dan membuatku jadi takut.
Sekedar informasi : aku memiliki kelebihan yang jarang dimiliki orang lain yaitu indera ke-enam. Tiba tiba aku melihat seorang anak dan ibu berdiri menghadap ke jendela kamar itu. Aku segera menghidupkan senter pada handphoneku dan tiba tiba kedua orang itu mendekatiku.
“AAAAAAAkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh…….”
Aku langsung berteriak sekencang-kencangnya tapi tidak ada yg mendengar.
Berlari menuju pintu kamar tua itu untuk membuka pintunya tapi tidak bisa dibuka. Aku menangis dan mencoba membaca ayat kursi namun dadaku menjadi sesak dan nafasku sudah tidak karuan.
“AAAAAAAkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh…….”
Aku kembali berteriak tapi tak ada yang mendengarnya.
“Mengapa neneknya vina tidak kembali ke kamar ini lagi, apakah dia hantu” pikirku.
Saat itu aku hanya bisa menangis dan berteriak. Dan badanku terasa lemas dan setelah itu aku tidak ingat apa yang terjadi karena aku pingsan. Entah apa yg terjadi saat aku pingsan, dan ketika aku terbangun aku melihat di dekatku sudah ada anak kecil dan kuntilanak. Mataku seperti tidak bisa menutup.
Aku segera berdiri dan menggedor pintu dan sambil membaca yasin dan ayat kursi tapi anak kecil dan kuntilanak itu masih berada di dekatku dengan tatapan kosong. Alhamdulillah..tiba-tiba terdengar suara adzan subuh. Dan seketika itu kuntilanak dan anak kecil itu menghilang dari dalam kamar mistis itu.
Dan aku sangat bersyukur tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar mistis itu. Pamanku membuka pintunya dan sangat terkejut melihatku di dalamnya. Pamanku sangat panik dan memanggil semua orang dan segera membawaku yang lemas ke kamar vina.
Aku terbaring lemas dan sangat sulit untuk bicara. Lalu setelah agak segar aku menceritakan apa yg terjadi padaku malam itu. Dan disaat aku mengatakan bahwa yg mengajakku itu adalah neneknya vina, nenek menyangkalnya dan berkata kalau ia tidak keluar dari kamar tadi malam.

Namun nenek vina berkata bahwa yang mengajakku semalam adalah hantu penunggu kamar tua yang menyerupai dirinya. Sejak saat itu aku tidak berani menginap dirumah sepupuku lagi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kamar Mistis..."

Post a Comment