Jenazah tersenyum..

Pernahkah anda memandikan jenazah? Apakah anda pernah perhatikan ekspresi jenazah itu? ya pasti wajahnya akan datar tanpa ekspresi! Tapi saya punya pengalaman horor saat memandikan jenazah, jenazah itu tersenyum ketika saya mandikan.
Ada peribahasa mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. Jadi sebelum saya lanjutkan, ijinkan saya memperkenalkan diri dahulu. Nama saya Rita, saya seorang perawat di sebuah rumah sakit swasta.
Sebagai seorang perawat di rumah sakit, mendengar dan melihat seorang pasien meninggal bukanlah hal yang aneh. Bahkan seringkali kami diminta memandikan jenazahnya agar bisa langsung dibawa pulang.
Biasanya dua orang yang ditugaskan memandikan jenazah, namun jika keadaan tidak mendukung (banyak pasien) satu orang perawat sudah cukup untuk memandikannya.
http://ceritamisteri101.blogspot.co.id/

Kira-kira satu tahun yang lalu, tepat jam 10 malam ada seorang pasien meninggal. Dan karena saya bertugas di ruangan itu, saya mendapat perintah dari kepala perawat untuk memandikannya atas permintaan keluarga.
Mungkin hari itu saya kurang beruntung sehingga saya harus memandikannya seorang diri. Seriously! Hanya seorang diri????
Ya hanya seorang diri ! Dan saat itu pukul 10.30 malam.
Bagi kami hal itu bukanlah sesuatu yang menakutkan karena itulah tantangan kami dalam bertugas. Namun dari pengalaman saya memandikan jenazah seorang diri, sekali lagi, mungkin inilah saat-saat dimana saya kurang beruntung.
Ketika itu saya berada di ruangan khusus, setelah membuka seluruh pakaiannya saya kemudian mengikat kedua tangannya dengan tali di atas dada. Saya sudah memastikan tangannya terikat dengan kuat.
“Grrr…dingin sekali malam ini” saya menggerutu sambil membasahi kain dengan air.
Saat itu saya sedang posisi jongkok di bawah ranjang sambil membasahi kain pada sebuah ember berisi air. Dan tiba-tiba “pluk!” kepalaku terkena sesuatu dari atas.
Reflek saya menoleh dan ternyata….jantungku berdetak kencang “dug dug dug dug…” saya kaget setengah mati.
Tangan jenazah itu terkulai lemas menggantung. Saya segera berdiri dan memastikan apa yang terjadi, apakah jenazah itu ingin hidup lagi atau ingin mandi sendiri.
Saya memperhatikan secara detail apa yang terjadi, ternyata tangannya terlepas dari tali yang saya ikat sebelumnya. Kalau saja jenazah itu dikasih kesempatan bicara pasti  ia akan berkata “sempurna!” seperti pesulap di TV yang berhasil melepaskan diri dari ikatan.
Saya segera mengikatnya lagi dan memastikan ia tidak bisa melepaskannya lagi dengan trik sulap yang ia miliki. Saya mengikatnya dengan simpul terbaik yang pernah saya pelajari dari kegiatan pramuka saat sekolah dulu yaitu simpul mati.
Setelah itu saya segera menyeka badan jenazah itu dengan air, dan ketika saya akan menyeka wajahnya, saya sangat –sangat takut dan merinding sekali.
saya melihat wajah jenazah itu tersenyum ketika saya mandikan! Saya yakin sekali tadinya wajah jenazah itu ekspresinya datar. Tapi mengapa kali ini saya melihatnya tersenyum?
Ingin sekali berselfie dengannya kemudian upload di IG sambil menuliskan caption “Hidayah jenazah yang tersenyum” tapi apa daya hal itu tidak sesuai dengan etika keperawatan ditambah saya keburu panik dan ketakutan sekali saat itu.
Kaki saya gemetar dengan kencangnya dan keringat dingin mulai bercucuran. Dan tiba-tiba “kreek…” pintu ruangan terbuka.
“prok…..prok…..prok…..” suara langkah kaki memasuki ruangan itu.
“sudah selesai?” tanya temanku.
“Alhamdulilah!” akhirnya temanku datang menjemput jenazah yang telah saya mandikan itu.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jenazah tersenyum.."

Post a Comment