Lantai 4

Aku adalah seorang mahasiswa yang baru saja selesai menempuh studiku. Aku juga baru saja diterima di sebuah perusahaan berskala internasional di Jakarta. Gedung tempatku bekerja cukup tinggi, mencapai 20 lantai. Dan seperti gedung-gedung pada umumnya, lantai 4 selalu dikosongkan. Maklum, mitos bahwa angka 4 merupakan angka sial sudah turun temurun mendarah daging di masyarakat kita, terutama masyarakat China.
http://ceritamisteri101.blogspot.co.id/
Jadi bukan hal yang mengherankan ketika kau tidak mendapati tombol nomor 4 di dalam lift. Tombol yang ada hanya b, 1, 2, 3, kemudian langsung melompat ke arah 5. Aku pun paham dengan mitos ketakutan masyarakat kita ini. Singkat cerita, aku terpaksa untuk lembur di kantor dengan beberapa rekan kerja yang lain. Aku adalah seorang yang skeptis.
Aku tidak percaya hantu itu ada dan aku tahu orang yang mengaku pernah melihat hantu adalah seorang pembual besar atau hanya memiliki gangguan jiwa. Karena pada malam hari aku sering lapar, aku mencari cemilan di luar gedung, saat itu sekitar pukul 10 malam. Setelah menemukan martabak manis kesukaanku, aku pun kembali ke tempat kerjaku di lantai 9 ada sesuatu hal yang aneh saat itu. Begitu masuk ke dalam lift, bulu kudukku berdiri, kulitku merinding hebat.
Aku pun menekan tombol 9 dan berharap lift tersebut mengantarku secepatnya. Nyatanya, begitu pintu lift tertutup, lift tersebut seakan bergerak sangat lama. Aku melihat petunjuk lantai dengan harap-harap cemas, ingin sekali cepat-cepat keluar dari lift karena suasana yang tidak nyaman. Angka penunjuk lantai di dalam lift menunjukkan angka 2, 3, dan mati. Tak disangka, tiba-tiba pintu lift terbuka dan aku dihadapkan pada sebuah ruang kosong dan gelap.
Lantai 4, pikirku. Perlu beberapa saat agar mataku terbiasa dengan kondisi ruang yang gelap. Dan aku sadar ada beberapa orang di ruang tersebut yang menatap ke arahku. Namun yang membuatku takut adalah orang yang keluar dari dalam lift. Orang tersebut, seorang wanita dilihat dari rambut panjangnya, melewatiku tanpa mengucapkan sepatah katapun saat keluar dari dalam lift menuju ke lantai 4. Padahal aku yakin aku tadi masuk seorang diri.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lantai 4"

Post a Comment