Kejadian ini berawal dari kedatangan seorang teman kerumah saudara untuk meminta obat karena beberapa bulan terakhir ayahnya tidak kunjung berhenti sakit-sakitan, padahal sebelumnya ayahnya adalah orang yang bugar dan jarang sekali sakit. Selanjutnya saudaraku ini aku tulis sebagai “Pak Kyai”. Menanggapi permintaan itu akhirnya pak kyai berinisiatif untuk berkunjung kerumah teman yang sakit ini.
Sesampainya disana dia berhenti sejenak melihat gerbang rumah yang baru selesai dibangun, tapi saat itu pak kyai tidak banyak berkomentar. Pak Kyai segera masuk kedalam rumah melihat kondisi bapaknya teman yang katanya sakit tidak kunjung sembuh. Di dalam rumah, sebelum pak Kyai masuk kedalam kamar tidur tempat ayahnya teman berbaring, pak kyai menghentikan langkahnya.
Pak kyai terdiam sambil mengamati sekeliling kemudian dia cuma meminta segelas air dan di doakan kemudian menyuruh meminumkan kepada ayahnya. Pak kyai kemudian berpamitan dan mengatakan kalau terjadi sesuatu pada ayahnya teman agar segera menghubunginya. Kemudian dia kembali berpesan agar gerbang depan rumah agar digeser sedikit supaya tidak berhadapan langsung dengan pintu utama rumah, pak Kyai mengatakan hal itu membuat “sesuatu” yang jahat bisa leluasa masuk kedalam tanpa ada kendala dan menyebabkan rumah menjadi tidak nyaman untuk penghuninya.
Teman ini mengiyakan apa yang dikatakan pak kyai bahwa dalam minggu ini dia akan menggeser letak gerbang rumahnya. Seminggu berselang teman ini kembali datang kerumah pak kyai mengabarkan bahwa kondisi ayahnya sudah jauh lebih baik dan berangsur pulih apalagi semenjak dia memindahkan letak gerbang rumahnya, praktis suasana rumah lebih nyaman seperti yang dibilang pak kyai. Kemudian dia bercerita kembali bahwa semalam sebelum datang kemari dia bermimpi bertemu seseorang yang berwajah sangar, orang itu katanya marah-marah kepada teman ini karena memindahkan gerbang rumah.
Dia berkata kalau teman ini sudah memutus jalan dia mencari makan untuk diri dan keluarganya. Katanya semula dia leluasa masuk kedalam rumah itu untuk makan dan istirahat bersama keluarganya. Tetapi semenjak gerbang itu dipindah dia tidak bisa lagi masuk kedalam sehingga sekarang dia kesulitan mencari makan dan tempat beristirahat dan menjadi terlantar.
Teman ini menjawab bahwa dia memindahkan gerbang karena disuruh oleh pak kyai dan kalau dia merasa keberatan silahkan saja langsung berhubungan dengan pak kyai. Si orang berwajah sangar ini kemudian mengatakan “apa kamu gila, kalau aku komplain ke pak kyai bisa-bisa aku mati tahu” sambil mendorong kepala teman ini.
Setelah itu baru kemudian dia terbangun dengan kondisi kepala terasa sakit dibagian kepala yang terkena dorongan dari orang sangar didalam mimpinya. Pak kyai tersenyum saja mendengar penuturan teman ini dan mengatakan bahwa itu adalah bangsa jin yang memanfaatkan kesempatan dari ketidaktahuan manusia mengatur tata letak dalam membangun rumah dan itu sering terjadi karena tidak semua orang tahu akan hal tersebut. Sekian.
0 Response to "Akibat Memindahkan Gerbang"
Post a Comment