Musim
hujan telah tiba, hujan lebat yang di sertai angin kencang tak
henti-hentinya mengguyur bumi. Hal tersebut membuat air sungai di lembah
menjadi meluap dan berarus sangat deras. Dan itu membuat hewan-hewan
yang hidup di sana menjadi sulit untuk mencari makan. Itu semua karena
area mereka untuk mencari makan menjadi terbatas, arus sungai yang
meluap membelah tepat di tengah lembah. Hingga lahan mereka untuk
berburu dan mencari makan juga cukup sempit, dan lagi mereka juga sulit
untuk berkunjung kepada sanak saudara yang ada di seberang.
Tapi
pada suatu hari angin yang sangat kencang menumbangkan sebuah pohon
kecil di tepi lembah itu. Pohon itu melintang hingga menghubungkan kedua
lembah itu, tapi posisinya yang berada pada tebing yang curam membuat
siapa saja yang ingin melewatinya harus hati-hati.
Pohon
itu sangat kecil, hingga hanya muat untuk satu penyebrang saja. Karena
jika kecilnya pohon tersebut, juga membuatnya tak mampu menahan beban
yang terlalu berat. Para hewan menggunakan pohon itu secara bergantian,
karena mereka tak mau jika mereka akan celaka.
Pada
suatu hari, ada dua ekor kambing jantan yang ingin menyebrang. Keduanya
berjalan dari arah yang berlawanan, dengan gagahnya keduanya berjalan
menuju tepian sungai.
"Hai kau yang di seberang.. Biarkan aku menyeberang lebih dulu. Karena aku yang lebih dulu tiba di sini". Kata kambing pertama.
"Oooo..
Tidak bisa.. Jelas-jelas aku yang tiba lebih dulu di sini. Jadi aku
yang berhak menyebrang lebih dulu. Kau menyebrang saja sesudah aku".
Jawab kambing ke dua.
Lama
kedua kambing itu saling berdebat, dan dari keduanya sama-sama angkuh
dan tak ada yang mau mengalah. Sifat serakah dan sombong telah membuat
mereka menjadi egois, hanya mementingkan diri sendiri dan ingin menang
sendiri.
"Baiklah
kalau di antara kita tak ada yang mau mengalah, lebih baik kita
buktikan saja siapa yang patut sampai di seberang dengan selamat. Kita
bersamaan menyebrangi pohon ini, kita adu kuat. Yang terkuat dialah yang
akan selamat". Kata kambing pertama.
"Baik..
Siapa takut? Sudah pasti aku yang akan menang. Karena aku adalah
kambing terkuat dan tergagah di lembah ini". Kata kambing kedua tak mau
kalah.
Akhirnya
kedua kambing itu menyebrang bersamaan. Setelah sampai di
tengah-tengah, salah satu dari mereka tetap tak ada yang mau mengalah.
Rasa angkuh telah menguasai mereka. Mereka malah saling adu tanduk untuk
menunjukan siapa yang terkuat di antara mereka. Rasa gengsi membuat
keduanya enggan untuk mengalah.
Akhirnya..
Sifat angkuh dan keserakahan mereka berujung bencana. Pohon kecil yang
mereka pijak tak mampu menahan berat keduanya. Karena hal tersebut,
pohon itu pun ahirnya patah dan kedua kambing itu pun jatuh ke dalam
sungai.
Sungai
yang meluap dan arusnya yang cukup deras, menghanyutkan kedua kambing
tersebut dan ahirnya keduanya tenggelam di telan riak air.
Hikmah
dari kisah ini adalah.. Keserakahan dan keangkuhan selalu merugikan.
Oleh karena itu, jangan terlalu angkuh dan serakah akan suatu hal.
Belajarlah untuk mengalah dan berusaha untuk selalu rendah hati.
0 Response to "Kambing Yang Sombong"
Post a Comment