Namaku Rosa, aku ingin berbagi
pengalaman horor tentang sebuah payung hitam. Apakah kamu sering melihat
perempuan membawa payung hitam ketika hujan deras? Jangan pernah
mendekatinya, atau pura-pura tidak melihat agar kamu tidak mengalami
kejadian yang di alami olehku.
*Kriing.
“Halo, iya kak kenapa? Oh Mas Randy lagi dinas ke Blitar. Sekarang ke
rumah kakak? Ya sudah, paling aku naik motor. Waalaikumsalam”. Itu
adalah suara panggilan telepon dari kakak perempuanku. Dia meminta
tolong kepadaku untuk di temani di rumahnya karena suaminya sedang pergi
keluar kota.
Siapa sangka, ternyata
panggilan telepon ini membawaku kepada sebuah peristiwa yang sangat
menyeramkan. Dengan sedikit kesal, aku pun pergi ke rumah kakak
perempuanku. Baru setengah perjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan
sangat deras. Karena mengendarai sepeda motor, aku berhenti dan lekas
memakai jas hujan.
Perjalanan pun aku
lanjutkan dengan pelan-pelan dan sangat hati-hati karena jarak
pandangnya agak sempit. Sekitar 20 menit perjalanan, aku hampir sampai
di rumah kakak perempuanku. Aku melewati jalan-jalan kecil dan waktu itu
jalanan sangat sepi. Hanya beberapa pengendara motor saja yang
terlihat, itu pun jaraknya berjauhan.
Karena
jalanan sepi, aku memacu motor lebih kencang agar cepat sampai. Saat
itu udara terasa semakin dingin, apalagi jalanan yang aku lewati adalah
area persawahan. Sempat terlintas di pikiranku untuk berteduh sebentar
tapi aku merasa tanggung karena sebentar lagi sampai. Perlahan jalanan
bertambah gelap karena sudah memasuki waktu maghrib.
Dan
tiba-tiba di tengah guyuran hujan dan jalanan yang gelap, aku seperti
melihat sosok perempuan melambaikan tangan. Perempuan itu sepertinya
sedang mencari tumpangan dan anehnya perempuan itu berdiri di
tengah-tengah sawah. Aku tidak menghiraukannya jika aku memberikan
tumpangan, aku takut wanita itu minta di antar ke tempat yang lebih jauh
dari tujuanku.
Tapi ada yang sangat
janggal, yang cukup membuatku merinding. Wanita itu berpenampilan aneh
dan tidak wajar. Dia berpakaian serba putih, dia juga membawa payung
berwarna hitam. Tapi payung hitam itu tertutup, dia hanya membawanya
tapi tidak menggunakannya disaat hujan deras seperti ini. Aku pun
mencoba berpikir jernih, mungkin aku salah lihat.
Aku
kembali memfokuskan pikiranku kepada jalanan di depan, dan tiba-tiba
perempuan yang sama terlihat lagi di sawah di depanku. Dia memakai
pakaian yang sama, membawa payung hitam juga dan melambaikan tangan
kepadaku. Sontak aku ketakutan dan memacu motor dengan kecepatan tinggi,
aku pun akhirnya sampai di rumah kakak perempuanku.
Kakak
keheranan melihatku ketakutan, aku pun menceritakan apa yang aku lihat
tadi. Kakak berkata, kalau perempuan membawa payung hitam itu memang
mitos di daerah sini dan katanya kalau menjelang maghrib sering terlihat
dan jangan pernah coba-coba lewat area persawahan itu. Mending berhenti
dulu sekalian, setelah itu aku makan malam bersama kakak dan tidak lama
dia pergi ke kamar untuk tidur. Suasana rumah ini terasa sangat sepi
sekali.
Supaya tidak terasa tegang,
aku memutuskan untuk menonton DVD di ruang tamu dan saat itulah hal aneh
terjadi lagi. Suasana yang barusan dingin, tiba-tiba terasa panas. Aku
pun kegerahan sampai berkeringat, aku lekas membuka pintu agar udara di
dalam ruangan terasa sejuk. Saat aku membuka pintu rumah, astaga tepat
di pagar rumah kakak tergantung sebuah payung hitam.
Payung
hitam itu sangat mirip dengan payung yang di pegang oleh perempuan
disawah tadi. Sontak aku menutup kembali pintu rumah dan lekas pergi ke
kamar kakak. Aku menarik selimut sampai menutupi wajahku namun ketika
itu aku sadar. Selimut yang aku pegang ternyata basah kuyup, aku
langsung terkejut dan aku melihat ke samping.
Kakak
tidur memunggungiku, rambutnya basah. Aneh, perasaan tadi kakak tidak
mandi. Aku membuka selimut dengan perlahan, aku bangkit untuk melihat
siapa yang ada di sebelahku, itu bukan kakak tapi seorang perempuan.
Perempuan itu memandangiku dengan matanya yang merah, dan bibirnya yang
sobek sampai ke pipi.
Wanita itu terlihat sangat pucat, aku
refleks berteriak sekuat mungkin. Perempuan itu menarik badanku dengan
kencang seolah ingin mendekapku, aku mencoba berontak tapi tidak bisa.
Sekarang raut wajah kami sangat dekat, aku mencium bau yang sangat
menyengat. Bau bangkai yang sangat busuk dan dia berbicara kepadaku.
Dia
mengucapkan sebuah kata yang tidak aku mengerti, hanya satu patah kata
yang aku mengerti dari ucapannya. Yaitu kata “Tolong” aku tidak bisa
berbuat apa-apa, tenagaku lemas karena dekapannya semakin kencang. Aku
pun tidak sadarkan diri, aku siuman dalam keadaan terbaring di ranjang
dan aku melihat kakak perempuanku yang sedang duduk di sampingku bersama
seorang ustad.
Aku langsung di suruh
minum air yang sudah di doakan, aku pun menceritakan kejadian aneh yang
aku alami. Lalu pak ustad menjelaskan, bahwa aku telah diganggu oleh
penunggu daerah sini. Dia mulai muncul sejak tahun 2000 dulu. Katanya
ada seorang perempuan yang di bunuh pacarnya karena rasa cemburu,
perempuan itu di bunuh dengan cara di pukul oleh ujung payung hitam yang
di bawa oleh perempuan itu sendiri hingga tewas dan dia dibunuh di
pesawahan pada saat menjelang maghrib dan turun hujan deras.
BANDAR POKER DOMINO QQ , AGEN BANDARQ ONLINE , DOMINO 99
BANDAR POKER DOMINO QQ , AGEN BANDARQ ONLINE , DOMINO 99
Mayatnya
di biarkan di pesawahan hingga membusuk, sampai akhirnya di temukan
warga. Semenjak kejadian itu, tidak ada yang berani melewati daerah itu
menjelang maghrib apalagi di saat hujan karena perempuan itu akan
menampakan dirinya dan menakuti warga sekitar yang lewat.
0 Response to "Wanita Payung..."
Post a Comment