Gerah rasanya setelah seharian ini
beraktivitas, aku langsung berjalan menuju kamar mandi untuk
menghilangkan kelengketan di tubuhku. Baru saja aku menyalakan kran aku
melihat beberapa helai rambut hitam di dekat penyumbat air. “Rambut
siapa ini?” gumamku.
Aku tidak pernah
merasa ada yang memasuki kamar ini, karena aku memang tinggal sendiri.
Dan lagi rambutku berwarna cokelat pirang, mana mungkin berubah warna
menjadi hitam. Aku memilih untuk tak ambil pusing dan melanjutkan ritual
mandiku, masalah rambut itu nanti akan ku panggil pengurus kamar hotel
saja.
Setelah sedikit lama aku berada
di kamar mandi, aku langsung keluar dengan handuk yang melilit di
tubuhku. Baru saja ingin mengeringkan rambut, lagi-lagi aku melihat
beberapa helai rambut hitam di sudut meja rias. Karena geram aku
menelepon pengurus hotel dan menyatakan keluhanku tentang rambut hitam
itu, tapi pengurus hotel itu bilang bisa saja rambut yang ku maksud
adalah rambutku sendiri, lalu mematikan teleponnya. Aku mulai merasa
curiga.
Esoknya saat aku baru pulang
dari pekerjaan, aku di kejutkan dengan banyaknya helai rambut di atas
kasur. Apa-apaan ini? segera ku ambil penyedot debu dari bawah kasur dan
menyedot semua rambut rambut yang ada di kasur. Tapi keanehan terjadi,
aku malah merasakan rambutku yang tertarik hingga aku merasakan perih
yang amat sangat. Aku mengerang kesakitan, rambutku terus saja tersedot
hingga aku jatuh pingsan.
Aku membuka
mataku, ketika sinar matahari menusuk penglihatan, ku lihat diriku
sedang tertidur di kasur. Tapi ada yang aneh disini, kamarku menjadi
ramai dengan polisi dan ada pengurus kamar hotel. Aku menjadi
kebingungan.
“Maaf pak! ada apa ini?” tanyaku tapi tak ada yang merespon. Mereka masih sibuk dengan diri sendiri. pak pengurus kamar hotel juga sedang di interogasi.
“Maaf pak! ada apa ini?” tanyaku tapi tak ada yang merespon. Mereka masih sibuk dengan diri sendiri. pak pengurus kamar hotel juga sedang di interogasi.
“Pak, menurut bapak apa yang terjadi disini?” tanya seorang polisi pada pak pengurus hotel.
“Saya tidak tahu seluruh penjelasannya, tapi menurut saya ini ada hubungannya dengan penghuni kamar ini satu tahun lalu” jelasnya.
“Memangnya apa yang terjadi satu tahun lalu pak?” tanya pak polisi lagi.
“Saya tidak tahu seluruh penjelasannya, tapi menurut saya ini ada hubungannya dengan penghuni kamar ini satu tahun lalu” jelasnya.
“Memangnya apa yang terjadi satu tahun lalu pak?” tanya pak polisi lagi.
“Satu
tahun lalu ada seorang wanita cantik berambut hitam panjang menempati
kamar ini, dia di bunuh oleh pacarnya sendiri dengan cara yang sangat
sadis. Saya tidak tahu apa penyebab mereka bertengkar, tapi pacar si
korban membunuh korban dengan menyedot rambut hitam korban menggunakan
penyedot debu lalu tubuh si korban di potong-potong oleh pacarnya, dan…”
pak pengurus hotel menghentikan bicaranya.
“Dan apa pak?” tanya polisi tak sabar.
“Dan saya rasa, si korban ingin balas dendam dengan apa yang telah ia rasakan” katanya dengan menatap prihatin pada samping kasurku. Penasaran, aku mencoba menengok ke bawah kasur dan terkejut. Terlihat tubuhku dengan darah menggenang di bawahnya, kepalaku retak di bagian belakang dan rambutku semuanya tersedot di penyedot debu. Aku terpaku, dan selanjutnya aku yakin, akan ada rambut cokelat milikku di kamar mandi kalian.
“Dan saya rasa, si korban ingin balas dendam dengan apa yang telah ia rasakan” katanya dengan menatap prihatin pada samping kasurku. Penasaran, aku mencoba menengok ke bawah kasur dan terkejut. Terlihat tubuhku dengan darah menggenang di bawahnya, kepalaku retak di bagian belakang dan rambutku semuanya tersedot di penyedot debu. Aku terpaku, dan selanjutnya aku yakin, akan ada rambut cokelat milikku di kamar mandi kalian.
0 Response to "Tumbal..."
Post a Comment