Malam ini aku baringkan tubuhku di
tempat tidur, aku baru saja membeli apartment untuk aku tinggali saat
ini, pemiliknya ramah harganya juga murah sekali. Aku pun bangun dari
tempat tidurku, dan pergi membeli kebutuhan sehari-hari untuk aku makan.
Setelah dari supermarket aku memakirkan sepeda motorku di tempat
parkir, saat aku berjalan memasuki pintu masuk apartemen, seperti ada
yang mengikutiku.
Suasana apartemen
terlihat sepi tidak ada orang sama sekali, lorong-lorong kamar terlihat
seperti di film horor saja sepi tidak ada kehidupan sama sekali. Aku
mencoba berpikir positif. Aku mulai membuka pintu kamarku, terlintas
bayangan hitam melewatiku begitu cepat, saat aku berbalik tidak ada
siapa-siapa, aku pun masuk ke kamarku dan mengunci pintuku.
Aku
lihat dari lubang kunci, tidak ada siapa-siapa hanya keheningan yang
menemani malam ini, aku mulai memasak mie instan untuk makan malamku.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintuku, aku berjalan membuka pintu. Saat
aku buka tidak ada siapa-siapa, aku mulai takut tapi aku tetap
berpikiran positif, mungkin orang iseng (gumamku).
Aku
kembali memasak mie, aku siapkan di meja dan aku mulai mencuci
tanganku. Saat aku kembali ke meja untuk makan, mie yang aku simpan di
meja sudah tidak ada, hanya tinggal mangkoknya saja. Aku mulai merasa
takut tapi pikiran aku usahakan positif. Aku mulai memasak lagi dan aku
makan, setelah aku makan lalu aku tiduran di kasurku sambil memainkan
ponselku.
Tiba-tiba lampu
berkedip-kedip layaknya di film horor, terdengar langkah kaki yang
begitu cepat seperti berlari. Langkah kaki itu seperti mondar-mandir di
depan kamarku. Aku langsung mengambil headsetku, dan menyetel musik
supaya aku tak dengar apa-apa, tiba-tiba suara musik berubah menjadi
tangisan seorang cewek, aku langsung mencopot headsetnya.
Lampu
tiba-tiba mati total, aku mulai merasa ketakutan. Aku mencoba menelepon
temanku tapi sial tidak ada sinyal (gerutuku). Hujan pun begitu deras
kilat menyambar-nyambar membuat suasana ini semakin seram. *Tok, tok,
tok! “Siapa itu?!” tanyaku berteriak. Aku mulai mendekati pintu dengan
langkah ketakutan, aku membuka pintu perlahan-lahan, saat terbuka tidak
ada siapa-siapa.
Aku mulai menyalakan
senter ponselku untuk menerangi suasana kamar yang begitu gelap. Aku
mulai mencari kunci motorku untuk pergi dari sini, setelah aku cari-cari
akhirnya aku dapat juga. Aku keluar dari kamar menelusuri lorong-lorong
gelap apartemen. Terlihat gadis berdiri di sudut sana, dia berjalan ke
arahku, dia seperti membawa sesuatu di tanganya bentuknya seperti?
“Hay
kamu?!” teriakku, dia tetap berjalan tak menghiraukan teriakanku, aku
mengarahkan senterku ke tubuhnya. Ternyata ia membawa kepalanya di
tangan. Aku ketakutan sekali, jantungku berdebar-debar keringatku
mengalir begitu saja. Badanku kaku tidak bisa bergerak, dia mulai
mendekatiku dengan langkah pelannya. Darah masih mengalir di kepalanya,
wajah tersenyum mengerikan kepadaku, aku menutup mataku. Saat aku buka
sudah tidak ada! Kemana dia? Aku melanjutkan langkahku menuju pintu
keluar.
Argh! terdengar teriakan
cewek di kamar, aku pun lari ke arah teriakan itu untuk menolongnya.
Saat aku membuka pintu kamar itu, aku kaget terlihat wanita berlumuran
darah dia telah di bunuh. Aku semakin ketakutan dan berlari ke luar dari
apartemen ini. Aku turun dari anak tangga, tapi anehnya aku seperti
berputar-putar saja tidak bisa sampai ke lantai bawah, aku bingung panik
dan takut di tambah ponselku low lagi sial.
Terdengar
isak tangis seorang wanita, aku mulai kembali ke atas. Saat sampai di
atas, seluruh lorong kamar apartemen, di penuhi orang mati yang
berlumuran darah. Ada bagian tubuhnya yang terpisah membuatku ingin
muntah, aku menangis ketakutan. Aku tetap berjalan menemukan asal suara
tadi yang menangis.
Suara kamar
tersebut berada di ujung. Aku pun berjalan pelan-pelan dan membuka
pintunya, terlihat laki-laki tinggi besar, membawa kapak. Dia
mengarahkan kapak sambil tersenyum ke tubuh wanita itu, laki-laki itu
menatapku dan aku langsung berlari, air mataku mengalir. Aku mencari
tempat bersembunyi yang aman.
Aku bersembunyi di bawah kasur, aku melihat 5 orang masuk di kamar ini, dia seperti ketakutan.
“Aduh bagamana nih lisa” kata wanita itu ketakutan.
“Aku tidak tahu kalau apartemen ini tempat pembunuhan”.
“Aduh bagaimana nih kita akan mati disini dan mereka akan mengambil organ tubuhku kita nih”.
“Aduh bagamana nih lisa” kata wanita itu ketakutan.
“Aku tidak tahu kalau apartemen ini tempat pembunuhan”.
“Aduh bagaimana nih kita akan mati disini dan mereka akan mengambil organ tubuhku kita nih”.
Pintu
pun terbuka dengan kerasnya. Laki-laki membawa kapak, dia menuju ke
arah mereka, aku sangat ketakutan sekali. “Kalian tidak bisa lari lagi,
*haha” laki-laki itu pun membunuh kelima orang itu. Aku tak sanggup
melihat pembunuhan ini, darah berceceran dimana-mana. Badanku gemetar
tak bisa bergerak karena ketakutan aku menangis, apa yang harus aku
lakukan supaya bisa keluar dari sini (gumamku).
Laki
laki itu mengikat tubuh mereka, dan menyeretnya keluar dari pintu kamar
apartemen. Aku mengikutinya pelan-pelan, dia membawa semuanya ke
gudang, aku melihat dari cela pintu. Orang itu membedah tubuh mereka,
mengambil jantung mereka, ginjal dan mata. Aku hanya bisa melihat
pemandangan mengerikan ini, aku mencoba berlari menuruni tangga-tangga.
Suasana
apartemen berubah menjadi sangat tua dengan lumut di sekitar tembok,
akar-akar yang di tangga bangunan yang sudah tua dan kusam. Apa yang
terjadi? Tempat apa ini? Aku melihat cela-cela jendela kecil dengan
tangga. Aku pun turun melewati itu, saat aku turun aku melihat hantu
tanpa kepala, ia mendekatiku. Aku sangat ketakutan, aku terjatuh dari
lantai 2.
Aku pingsan dan saat aku
bangun, terlihat apartemen ini sudah sangat tua dan kusam. Lumut
dimana-mana, akar-akar yang di tembok bangunan yang sudah retak. Aku
memegang kepalaku, apa yang terjadi padaku ini? Kenapa bisa seperti ini?
Tadi malam apartemen ini terlihat bagus, tapi sekarang menjadi bangunan
tak layak pakai. Aku melihat pintu pagar, aku pun membukanya. Saat aku
buka, aku kembali ke apartemen ini, aku mencobanya berulang kali, tetap
aku kembali. Tidak…! Selesai.
0 Response to "Apartment Baru...."
Post a Comment