Tetapi dokter berkata lain. “Anda
sehat-sehat saja semua normal kok”. Sedangkan bau bangkai dirumah itu
hanya dapat di cium si Moci saja. Kesal dengan apa yang dia alami,
akhirnya dia mencoba menanyakan masalahnya kepada seorang kyai. Semua
masalah dia ceritakan dan sang kyai berkata “shalat taubatlah 2 rakaat
setelah pulang dari sini. Mohon ampunan Allah SWT. Dan pada saat malam
weton (kelahiran) kamu, shalat tahajud dan perbanyak dzikir hingga
subuh. Sepulang dari sini jangan mampir dan jangan berkata apapun
walaupun kamu bertemu saudaramu. Masuklah rumah dengan salam dan pijakan
kaki sebelah kanan 3 kali”.
Akhirnya
dia lakukan apa yang sang kyai perintahkan. kejadian aneh dia alami
setelah melakukan perintah sang kyai. Dia dapat melihat makhluk tak kasat mata
termasuk khodamnya sendiri sekaligus dapat berkomunikasi. Awalnya saya
tidak percaya saat dia menceritakan ini semua. Sampai pada saat kami
mendatangi warung mie ayam didekat rumah kami. Saya kaget saat Moci
memesan dengan suara sedikit berbisik “Mie ayam 2 gak pakai ludah
temannya bang”.
Apa maksud si Moci
ini? Saat mie disajikan ke kami si penjual berkata “mas maaf jangan
dikasih tahu kesiapa-siapa ya mas”. Si Moci hanya tersenyum. Mie ayam
yang jadi langganan saya ini berubah rasa yang tadinya saya rasa ini mie
ayam paling enak sekarang menjadi mie ayam paling hambar selama saya
makan mie ayam. Setelah selesai si Moci tanya kepada saya “gimana? Enak
mie ayamnya?”. Saya jawab “pernah makan sayur gak pakai bumbu? Ya itu
rasanya moc!”.
Dia cuma senyum dan
bilang kalau dirumah nanti dia kasih tahu semuanya. Selesai makan kami
langsung pulang karena saya juga penasaran dengan cerita mie ayam tadi.
Sampai dirumah si Moci bilang semuanya soal mie ayam yang biasanya saya
makan. “Itu mie ayam gak benar *coy. Aku baru tahu tadi. Di pojokan
gerobaknya ada pocongan yang ngeludahin setiap mangkok pesanan
pelanggan. Ludahnya itu yang bikin orang pada ketagihan. Untung aku baru
sekali saja *coy. Jadi selama ini lu bilang ada mie ayam enak itu yang
enak bukan mie ayamnya. Tapi dari pesugihan ludah si pocong itu *coy”.
Sontak
saya kaget sembari mual karena selama ini saya makan “ludah pocong”
yang dipakai pesugihan si tukang mie ayam. Astagfirulah, sampai sekarang
saya gak pernah lagi makan disana. Kapok. Buat teman-teman waspada.
Tidak semua penjual itu jujur dan tidak sedikit juga yang menggunakan
pesugihan dalam melancarkan bisnisnya. Tapi masih banyak kok penjual
yang bersih, yang penting berdoa agar dijauhkan dari hal-hal yang tidak
baik bagi kita. Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua.
BANDAR POKER DOMINO QQ , AGEN BANDARQ ONLINE , SITUS BANDARQ TERPERCAYA
0 Response to "Ludah Pocong...."
Post a Comment