BANDAR POKER DOMINO QQ
Saudaraku yang akan aku tulis disini sebagai “pak kyai” kembali menceritakan tentang kisah salah satu paman kami yang tinggal di kota. Paman ini sudah sejak dua tahun yang lalu mau menjual rumahnya tapi sampai sekarang belum laku padahal letak rumahnya strategis dan harganya pun relatif murah dibanding dengan rumah yang ada disekitar wilayah itu.
Pernah beberapa kali orang datang untuk mengecek rumah itu tetapi pasti tidak jadi dengan alasan yang tidak jelas padahal waktu dia mengecek mereka sudah deal akan melakukan transaksi pembeliannya namun menjelang hari yang sudah di sepakati secara sepihak orang-orang tersebut membatalkannya tanpa memberikan alasan yang jelas. Akhirnya paman kemudian berkonsultasi kepada pak ustad untuk memberikan solusi mungkin ada yang bisa dilakukan untuk melancarkah hajatnya menjual rumahnya tersebut.
SITUS BANDARQ TERPERCAYA
Pak ustad akhirnya mengatakan ingin menginap dirumah paman selama satu malam saja untuk mencari kemungkinan ada “masalah” apa yang menyebabkan hal tersebut. Sesampainya dirumah paman, pak ustad segera bisa mendeteksi ada sesuatu hal gaib yang menyebabkan rumah ini tidak ada yang berani membelinya, tetapi dia tidak mengatakan hal gaib apakah itu. Pak ustad cuma berpesan untuk memperbanyak dzikir dan doa saja.
Saat malam tiba pak ustad kemudian meminta dicarikan garam kasar untuk didoakan dan akan disebar pada keesokan paginya disekitar halaman rumah. Kemudian pada malam itu pak ustad terus berdzikir dan berdoa sampai waktu subuh tiba. Setelah selesai melaksanakan shalat subuh pak ustad kemudian berjalan keluar rumah dan mulai menyebar garam tersebut disekitar rumah paman dan disekitar jalan depan rumah paman.
Kejadian aneh terjadi, salah seorang tetangga paman tiba-tiba lari keluar dari dalam rumahnya, sambil berdiri diterasnya dia terlihat marah melihat pak ustad menaburi halaman rumah paman dengan garam, dia terlihat memperhatikan pak ustad sambil mengepalkan tangannya tanda dia sudah sangat emosi, pak ustad yang melihat hal itu tidak bergeming dan tetap menaburkan garam itu disekitar rumah paman tanpa memperdulikan si tetangga.
Tiba-tiba tanpa diduga tetangganya itu berjalan mendekati pak ustad dengan wajah memerah entah karena marah atau hal lain, tetapi belum sempat dia melewati gerbang rumahnya pak ustad dengan sigap melemparkan segenggam garam kearah depannya. Seketika itu juga dia berhenti karena tidak berani menginjak garam itu. Tetangga paman itu kemudian masuk kedalam rumahnya lagi dan keluar dengan membawa sepeda motornya meninggalkan rumahnya.
Pagi itu pak ustad kemudian pulang kerumah dan berpesan pada paman agar kalau ada kejadian apapun segera dia diberi tahu. Dua puluh hari kemudian pak ustad mendapat telepon dari paman yang bercerita pada hari pak ustad pulang, kebetulan paman kedatangan seorang tamu yang merupakan sahabat lamanya dan dia berencana menginap disana, paman tentu saja senang dan merekapun akhirnya ngobrol sampai larut malam.
Pada pagi harinya teman paman bercerita bahwa semalam dia bermimpi bahwa dari arah rumah tetangga paman ada banyak sekali keluar ayam-ayam berwarna hitam yang mencoba masuk kedalam rumah paman, tapi begitu mau masuk gerbang ayam-ayam itu berhenti seperti ada yang menahan. Tidak lama kemudian keluar seekor ayam berwarna putih dari dalam rumah paman kemudian mematuki semua ayam hitam itu sampai mati semuanya.
Saudaraku yang akan aku tulis disini sebagai “pak kyai” kembali menceritakan tentang kisah salah satu paman kami yang tinggal di kota. Paman ini sudah sejak dua tahun yang lalu mau menjual rumahnya tapi sampai sekarang belum laku padahal letak rumahnya strategis dan harganya pun relatif murah dibanding dengan rumah yang ada disekitar wilayah itu.
Pernah beberapa kali orang datang untuk mengecek rumah itu tetapi pasti tidak jadi dengan alasan yang tidak jelas padahal waktu dia mengecek mereka sudah deal akan melakukan transaksi pembeliannya namun menjelang hari yang sudah di sepakati secara sepihak orang-orang tersebut membatalkannya tanpa memberikan alasan yang jelas. Akhirnya paman kemudian berkonsultasi kepada pak ustad untuk memberikan solusi mungkin ada yang bisa dilakukan untuk melancarkah hajatnya menjual rumahnya tersebut.
SITUS BANDARQ TERPERCAYA
Pak ustad akhirnya mengatakan ingin menginap dirumah paman selama satu malam saja untuk mencari kemungkinan ada “masalah” apa yang menyebabkan hal tersebut. Sesampainya dirumah paman, pak ustad segera bisa mendeteksi ada sesuatu hal gaib yang menyebabkan rumah ini tidak ada yang berani membelinya, tetapi dia tidak mengatakan hal gaib apakah itu. Pak ustad cuma berpesan untuk memperbanyak dzikir dan doa saja.
Saat malam tiba pak ustad kemudian meminta dicarikan garam kasar untuk didoakan dan akan disebar pada keesokan paginya disekitar halaman rumah. Kemudian pada malam itu pak ustad terus berdzikir dan berdoa sampai waktu subuh tiba. Setelah selesai melaksanakan shalat subuh pak ustad kemudian berjalan keluar rumah dan mulai menyebar garam tersebut disekitar rumah paman dan disekitar jalan depan rumah paman.
Kejadian aneh terjadi, salah seorang tetangga paman tiba-tiba lari keluar dari dalam rumahnya, sambil berdiri diterasnya dia terlihat marah melihat pak ustad menaburi halaman rumah paman dengan garam, dia terlihat memperhatikan pak ustad sambil mengepalkan tangannya tanda dia sudah sangat emosi, pak ustad yang melihat hal itu tidak bergeming dan tetap menaburkan garam itu disekitar rumah paman tanpa memperdulikan si tetangga.
Tiba-tiba tanpa diduga tetangganya itu berjalan mendekati pak ustad dengan wajah memerah entah karena marah atau hal lain, tetapi belum sempat dia melewati gerbang rumahnya pak ustad dengan sigap melemparkan segenggam garam kearah depannya. Seketika itu juga dia berhenti karena tidak berani menginjak garam itu. Tetangga paman itu kemudian masuk kedalam rumahnya lagi dan keluar dengan membawa sepeda motornya meninggalkan rumahnya.
Pagi itu pak ustad kemudian pulang kerumah dan berpesan pada paman agar kalau ada kejadian apapun segera dia diberi tahu. Dua puluh hari kemudian pak ustad mendapat telepon dari paman yang bercerita pada hari pak ustad pulang, kebetulan paman kedatangan seorang tamu yang merupakan sahabat lamanya dan dia berencana menginap disana, paman tentu saja senang dan merekapun akhirnya ngobrol sampai larut malam.
Pada pagi harinya teman paman bercerita bahwa semalam dia bermimpi bahwa dari arah rumah tetangga paman ada banyak sekali keluar ayam-ayam berwarna hitam yang mencoba masuk kedalam rumah paman, tapi begitu mau masuk gerbang ayam-ayam itu berhenti seperti ada yang menahan. Tidak lama kemudian keluar seekor ayam berwarna putih dari dalam rumah paman kemudian mematuki semua ayam hitam itu sampai mati semuanya.
Paman yang mendengar cerita temannya tidak berkomentar apapun dan mengatakan kalau itu cuma bunga tidur saja. Keesokan harinya paman didatangi oleh tetangganya yang tiba-tiba datang meminta maaf karena selama ini dia mengganggu upaya paman untuk menjual rumahnya karena dia yang ingin membelinya tetapi dia tidak punya cukup uang untuk membelinya. Akhirnya dia menggunakan cara-cara gaib untuk mempengaruhi agar rumah paman tidak laku-laku sehingga nantinya harganya akan jatuh dan dia punya uang cukup untuk membelinya.
DOMINO 99
Mendengar itu paman tentunya marah tetapi mengingat pesan pak ustad agar kalau datang tamu harus dihormati dan dijamu dengan baik, paman akhirnya memaafkan tetangganya itu dan meminta dia untuk berhenti melakukan perbuatan seperti itu. Dua minggu kemudian akhirnya rumah paman itu laku terjual dengan harga yang lumayan tinggi dan semenjak itu paman pindah dari sana dan membeli rumah didaerah lain yang letaknya ada diluar kota. Sekian.
DOMINO 99
Mendengar itu paman tentunya marah tetapi mengingat pesan pak ustad agar kalau datang tamu harus dihormati dan dijamu dengan baik, paman akhirnya memaafkan tetangganya itu dan meminta dia untuk berhenti melakukan perbuatan seperti itu. Dua minggu kemudian akhirnya rumah paman itu laku terjual dengan harga yang lumayan tinggi dan semenjak itu paman pindah dari sana dan membeli rumah didaerah lain yang letaknya ada diluar kota. Sekian.
0 Response to "Rumah Yang Tak Laku Laku"
Post a Comment