Hai namaku Adelia nessya ini ceritaku.
Pada pagi hari yang sejuk aku melamun di depan kelas sambil menunggu
sahabatku Kirana datang. “*Kring” bel masuk pun berbunyi aku segera
turun ke halaman untuk apel pagi. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku,
ternyata itu temanku Nisa.
Nisa: “Del kamu sudah dengar berita tentang Kirana belum?”.
Aku: “Memangnya ada apa dengan Kirana ?aku gak denger berita apa apa tentang Kirana”.
Nisa: “Kirana meninggal Del. Dia menjadi korban pembunuhan sadis saat pulang sekolah kemarin. Banyak luka-luka di sekujur tubuhnya”.
Aku: “Hah? Gak mungkin, kamu tuh kalau bercanda jangan kelewatan donk”.
Nisa: “Kamu nih di bilangin ngeyel, aku benaran. Tadinya aku juga kaget, aku juga gak percaya sama kayak kamu”.
Aku: “Memangnya ada apa dengan Kirana ?aku gak denger berita apa apa tentang Kirana”.
Nisa: “Kirana meninggal Del. Dia menjadi korban pembunuhan sadis saat pulang sekolah kemarin. Banyak luka-luka di sekujur tubuhnya”.
Aku: “Hah? Gak mungkin, kamu tuh kalau bercanda jangan kelewatan donk”.
Nisa: “Kamu nih di bilangin ngeyel, aku benaran. Tadinya aku juga kaget, aku juga gak percaya sama kayak kamu”.
Aku
tak kuasa menahan air mata, Kirana satu-satunya sahabat sejatiku,
bahkan aku sendiri gak tau kalau dia meninggal. Di kamar aku melamun
sendiri memikirkan apa yang terjadi dengan Kirana, siapa yang tega
melakukan ini semua. Malam harinya aku mimpi kalau Kirana di culik, lalu
dia di bawa ke sebuah gudang dan saat penculik itu membuka topeng
ternyata dia adalah Tania, kakak Kirana. Di situ aku juga melihat Kirana
di siksa dengan pisau yang tajam, yang di tusukan ke tubuhnya hingga
Kirana tewas.
Lalu Tania mengubur
pisau itu di samping pohon besar di dekat gudang itu. Tiba-tiba aku
terbangun pukul 06.00 pagi, aku pun segera ke kantor polisi dan
melaporkan Tania, saat polisi menggali tanah dekat pohon di gudang itu
di temukan pisau dengan bekas darah. Polisi pun mengambil sidik jari
Tania dan ternyata itu cocok dengan sidik jari di pisau itu. Tania
segera di masukan ke dalam penjara.
Ternyata Tania melakukan ini karena iri pada Kirana. Sejak kecil Kirana
lebih di sayang kedua orang tuanya ke timbang Tania. Aku segera ke makam
Kirana, di sana aku melihat Kirana tersenyum bahagia sambil melambaikan
tangan kepadaku.
BANDAR POKER DOMINO QQ , AGEN BANDARQ ONLINE , SITUS BANDARQ TERPERCAYA
BANDAR POKER DOMINO QQ , AGEN BANDARQ ONLINE , SITUS BANDARQ TERPERCAYA
0 Response to "Ternyata Dia...."
Post a Comment