Kisah gangguan makhluk tak kasat mata
di mulai saat keluarga kami berencana pergi ke sebuah hajatan pamanku,
tapi aku tidak ikut karena aku besok ada ulangan dan tidak boleh bolos,
karena mereka akan menginap di rumah pamanku selama sehari. Mau tak mau
hanya tinggal aku sendirian di rumah. Siang itu aku melambaikan tangan
kepada mobil yang isinya keluargaku itu terlihat mulai menjauh. Seharian
aku menghabiskan waktu dengan membaca baca bahan ulangan untuk besok,
lalu di lanjutkan menonton acara film di televisi.
Oh
iya namaku Rino, aku tinggal di sebuah rumah yang berlantai dua. Lantai
2 tersebut jarang di pakai karena di sana hanya ada 1 kamar dan di isi
oleh barang barang yang tidak di pakai atau bisa juga disebut gudang,
kamar itu tidak pernah di tutup supaya tidak pengap dan lembab. Malampun
tiba, setelah sholat isya aku menonton tv di ruang keluarga. Beberapa
lama kemudian terdengar suara seperti langkah orang berjalan di atas.
Suara
itu seperti orang yang bolak balik berjalan jalan di gudang. “Siapa
itu? Apa mungkin tikus? Tapi kalau tikus kan ga mungkin seberat itu
suaranya” aku mulai melangkah menaiki tangga dengan perlahan tapi pasti,
akhirnya sampai pada anak tangga yang terakhir. Aku melihat sekeliling
tapi tidak ada apa apa di sana, tidak ada tikus atau apa pun, segera
mungkin aku kembali ke bawah.
Aku
lihat jam sudah menunjukan 10 malam, tapi aku belum merasa ngantuk
sedikitpun. Aku dikagetkan dengan suara seperti ada benda yang terjatuh
di lantai 2. Aku langsung naik ke lantai 2 dan ketika ku lihat, tidak
ada apa apa hanya ada sebuah mainan yang terjatuh dari kardusnya, lalu
aku memasukan kembali ke tempatnya. Aku kembali ke bawah dan melanjutkan
menonton tv. aku ingat sekali di tv terlihat tayangan orang yang sedang
kerasukan dan di introgasi oleh host dan seorang ustad.
Setengah
jam berlalu, aku mulai mengantuk, aku mematikan tv. ketika aku berdiri
mau menuju ke kamarku “aduh…” ada yang melempar sebuah spidol ke
kepalaku dari arah lantai 2. Aku mulai ketakutan dan segera masuk ke
kamar, ketika itu aku langsung SMS ibu dan bercerita tentang hal tadi
dan menyuruhnya pulang sekarang.
Tapi
ibuku berkata “masa di rumah sendiri ada hantu, kamu makanya jangan
suka nonton film hantu mulu”. Dan akhirnya aku membaca doa yang aku bisa
dan berharap segera tertidur, belum sempat aku menutup mata terdengar
suara pintu kamarku seperti ada yang membukanya “kreekk…” aku langsung
bersembunyi di balik selimut dan berkata “pergi jangan ganggu aku! Aku
gak pernah ganggu kamu” terdengar suara langkah seseorang yang
menghampiri kasurku dan ketika aku lihat.
Ya
tuhan ada sesosok wanita dengan daster putih yang lusuh dan rambutnya
yang panjangnya sampai menyentuh lantai menutupi mukanya dan dia
menghampiriku serta duduk di kasurku lanjut memegang kakiku. Kurasakan
tangan nya yang dingin menembus selimutku, dan ketika ku lihat tangannya
hitam kasar seperti borok. Aku menendangnya tapi tidak bereaksi apa apa
padanya lalu aku berlari keluar dan “argh..” aku menginjak karpet dan
terpeleset, serta kepalaku terbentur meja kecil.
Esok nya aku terbangun, kulihat ada
orang orang yang tak asing lagi bagi ku, ya mereka adalah keluargaku.
“di mana aku?” tanyaku pada ibuku. “kamu di rumah sakit” jawab ibu lalu
memeluk erat sambil menangis. Katanya aku di temukan ibu pingsan dengan
kepala mengeluarkan darah di kamarku. Keluargaku pulang lebih cepat
karena khawatir dengan sms dan telepon mereka yang tidak di balas dan di
angkat. Lalu aku menceritakan semuanya pada mereka apa yang baru saja
menimpaku.
2 hari aku habiskan waktu
di rumah sakit lalu aku di bolehkan pulang oleh dokter. Ketika sampai di
rumah, ibu langsung memanggil seorang ustad yang juga adalah tetangga,
setelah di doakan dan melakukan pengusiran hantu, lalu ia menjelaskan
kepada kami kalau di gudang itu ada penunggunya. Dia adalah jin dari
luar yang sedang mencari tempat tinggal baru, karena tempat lamanya
telah di jadikan rumah oleh seseorang, tetapi sekarang katanya sudah di
usir dan rumahku katanya sudah aman dari gangguan makhluk halus.
0 Response to "Diganggu Makhluk Tak Kasat Mata...."
Post a Comment